Catatan 2011

Hari-hari indah di tahun 2011 telah berlalu, tidak akan pernah bisa kembali. Begitu banyak kenangan dan keindahan yang berjalan di tahun ini. Tahun penuh warna setelah sekian lama kehampaan menerpa detik demi detik kehidupanku. Sungguh suatu karunia yang terlampau besar untuk disyukuri. Aku menemukan diriku di tahun ini. Tahun yang ku anggap sebagai titik tolak dari sebuah perjalanan panajang setelah masa-masa indah di pesantren masa lalu.


Tulisan ini ku untuk temen-temen yang telah mengisis hari-hari indahku, curhatan, menggalau sambil minum kopi di warkop, berjuang dan terlantar di Bandara Syamsudin Noor saat temilnas ke-10, berjuang di Perbanas Jakarta saat kita merebut juara 3 temu ilmiah regional Jabodetabek, temen-temen Haihata, Impust, semua mahasisea STEI Tazkia yang telah memberikan warna berbeda. Terlebih temen-temen MKI-A yang gokilnya minta ampun. Rame di kelas, serius belajar, ngeceng-ngecengin orang, ga ada puasnya sampai semua anak kena. Kehidupan yang benar-benar indah. Meskipun belum bisa menandingi keindahan masa-masa pesantren dulu, tapi semua sangatlah indah dan menyenangkan. Hidup bebas kawan, hingga nanti gelar tertinggi almarhum kita sandang. Memberi kekuatan yang lebih menggoreskan tinta kemenangan dan sejarah dalam sebuah peradaban dan masa muda.

Bingung aku mau nulis apaan disini, tapi ga ada salahnya jadi orang alay dan lebay, toh ndak ada orang yang baca. Masa-masa 2011 yang tidak akan pernah terulang, namun usahaku selalu ingin menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat untuk orang lain ku jadikan sebagai resolusi tahun 2012 yang akan ku tapaki sebagi kanvas baru yang masih bersih tak ternoda.Ujian didepan mata, tapi kali ini biarlah aku benar-benar tidak peduli dengan ujian yang menjadi formalitas kehidupan kampus. Sebuah tolak ukur keberhasilan belajar tapi apa artinya kalau akau nggak bisa apa-apa dan mengulangi masa-masa kelam di waktu lampau. Kini amanat tertinggi kampus sebagai mahasiswa ada dipundakku. Nostalgia ketika amanat yang seruap ku emban. Tapi dulu benar-benar kelam, jadi ketua IST, bukannya jaim, eh malah ngelanggar peraturan semau sendiri. Tapi untuk kesempatan ini, ku belajar dari masa lampau. Aku ingin menjadi orang yang benar-benar dewasa. Bukan karena cinta, bukan karena mengejar seorang wanita. Tapi lebih karena aku ingin menggoreskan tinta emas di masa muda sebagai mahasiswa yang berharga.

2011 juga yang telah membawa aku ke pelukan indahnya berbagai, indah menjadi orang yang mengasihi dengan segala energi positif yang ku miliki. Aku merasa menjadi orang yang paling bahagia. Bisa berbagi dengan orang-orang yang ku sayang. Tidak ada harapan lain dari lubuk hati ini, benar-benar lepas semua rasa yang ingin aku tumpahkan. So amazing. Merasakan rasa nano-nano, cinta, sayang, perhatian, dan harapan. Apa pun yang akan terjadi, terjadilah karena itu suratan takdir kehidupan ku, tapi hari-hari ini terlalu indah untuk ku tangisi. Penuh warna dan makna. Kata temen, ini ujian dengan posisi yang aku miliki. Tinggal mau atau tidak aku untuk merenung, tapi ya semua ada harga dan maksudnya kenapa Yang Maha Kuasa membuat skenario hidupku begitu rumit dan indah.

Makna hidup yang bisa ku ambil hikmahnya, ternyata indahnya cinta dirasakan ketika kita memberi segala yang kita miliki, berbagi harapan dan keindahan tanpa ada harapan dan bergantung. Balasan dari semua hal adalah aturan Pencipta alam dalam kehidupan manusia. Sedangkan kekecewaan pasti akan selalu datang ketika harapan digantungkan kepada manusia, bukan kepada Sang pencipta. Ya kalo boleh disimpulin, "i'timadu 'ala robbika, wa i'timadu 'ala nafsik, wa i'timadu 'ala syari'ati nabiyika".., Bergantung pada Rabb-mu, bergantung pada dirimu, dan bergantung pada aturan hidup nabimu.

HIDUP TERLALU INDAH TUK DITANGISI..,

0 komentar: (+add yours?)

Post a Comment

rizalrazib. Powered by Blogger.